Monday, 31 May 2010

Dlolim Marang Ajaran Sunan Drajat (Raden Qosim)

Raden Qosim itu nama kecilnya, lahir pa da tahun 1470 beliau adalah putra dari seorang tokoh penyiar agama yang ada di pulau jawa ini yang sangat terkenal Sunan Ampel. Raden Qosim mendapatkan sebuah gelar Raden Syarifudin beliau adalah saudara dari Sunan Bonang yang juga penyiar agama Dipulau jawa yang berada didaerah tuban. sedangkan Raden aqosim sendiri atau Sunan Derajat penyiar Agama Islam didaerah paciran kabupaten Lamongan.

dalam ajarannya pernah suatu ketika Sunan Drajat memberikan suatu pelajaran kepada umat dan hal ini sangatlah terkenal jika kita memahami babat tanah jawa "wenehono klambi marang wong mudho, menehono ateken marang wong wutho, wenehono amangan marang wongkang lagi kelaparan utowo kleson".

pada suatu malam jum'at yang bertepatan dengan hari hitungan jawa seperti biasa jum'at legi adat orang islam jawa seperti biasa adalah Nyekar ke makam para leluhur.nya yang sudah meninggal atau kemakam-makam para tokoh pemuka agama yang telah mendahuluinya menghadap Sang Khaliq.

kebetulan aku berada ditambakberas kawasan pondok pesantren bahrul ulum yang sangat terkenal di daerah jawa timur tepatnya dikabupaten jombang, kala itu pada pertengahan malam tepat malam jum'at legi aku kemakam para pendiri pesantren Bahrul ulum yang mana seperti biasa hal ini dilakukan oleh para penduduk setempat atau santri-santri untuk ziarah kemakam para pendiri dan makam para gurunya.

sebelum masuk kearea makam disitu ada sebuah sumur tempat para peziarah untuk berwudlu akan tetapi ada juga area tempat wudlu atau buang hajat dalam bahasa indonesianya kamar mandi atau kamar kecil yang mana disitu juga ada fasilitas bagi para peziarah untuk mandi terlebih dahulu. kala itu masih banyak para peziara yang ada diarea makam didalam.ada seorang yang datang sendirian seperti biasa para peziarah datang dan mengambil wudlu, akan tetapi beda dengan orang yang satu ini dia tidak malah berwudlu akan tetapi ia melakukan mandi
hal ini dilakukan oleh orang tadi bukan di tempat kamar mandi atau kamar kecil yang ada di depan makam aku melihat dan sadar bahwasannya hal ini tidaklah pantas dilakukan apalagi ia telanjang bulat waktu itu meskipun waktu itu malam telah menyelimuti hari Jum'at legi.

aku tersadar oleh sebuah ajaran yang diamalkan oleh seorang Sunan Drajat "wenehono klambi marang wong mudho, menehono teken marang wong wutho, wenehono amangan marang wongkang lagi kelaparan utowo kleson" dari situ aku tersadar jika aku telah dzolim akan ajran seorang guru yang telah mengajarkan. aku tidak bisa memberikan pengertian kepada orang itu karena khawatir ia akan salah paham dari apa yang akan aku jelaskan Ya Allah ampuni Hamba mu ini yang tak bisa memegang sebuah ajaran Suci.

Hal ini sebagai pelajaran yang sangat berharga abagi kita semua dan aku teringat ada sebuah hadist yang menjelaskan jika kamu melihat sebuah kemaksiatan maka gunakan mulut mu untuk memberikan sebuah nasihat,jika tidak bisa dengan mulut maka dengan tangan mu jika tidak bisa dengan tangan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, bersambung aku masih kurang refensinya buuuuuuuuuuunnnnnnnnnngggggggg

0 komentar:

Post a Comment