Wednesday 26 May 2010

Dimana Penerus Nahdlatul Ulama Yang Seperti Jiwa Kedua Founding Father

Sebelum mengupas akan sebuah kejayaan organisasi yang dinamakan Nahdlatul Ulama penting juga kita melihat latar belakang dan pola pikir kedua tokoh ini yang mana beliau Berdua adalah sebagai Founding Father awal berdirinya Nahdlatul ulama hingga sebesar sekarang ini.

KH Hasyim Asy'ari adalah seorang tokoh ulamah yang sangat tegas dalam menyikapi segala hal, apalagi kalau menyangkut akan Aqidah seorang Muslim.KH Hasyim Asy'ari juga dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Tebuireng (Jombang).KH Hasyim Asy'ari dilahirkan pada 14 Februari l871, di Pesantren Gedang, Desa Tambakrejo, sekitar dua kilometer ke arah utara Kota Jombang, Jawa Timur. Ia merupakan anak ketiga dari 11 bersaudara pasangan Kiai Asy'ari dan Nyai Halimah.Ayahnya, Kiai Asy'ari, adalah menantu Kiai Utsman, pengasuh pesantren Gedang Tambakberas Jombang.Pada 1876 M, tepatnya ketika berusia 6 tahun, Hasyim kecil bersama kedua orang tuanya pindah ke Desa Keras (Diwek), sekitar 8 kilometer ke selatan Kota Jombang. Kepindahan mereka adalah untuk membina masyarakat di sana. Di Desa Keras, Kiai Asy'ari diberi tanah oleh sang kepala desa, yang kemudian digunakan untuk membangun rumah, masjid, dan pesantren. Di sinilah Hasyim kecil dididik dasar-dasar ilmu agama oleh orang tuanya.KH Hasyim Asy'ari terkenal sebagai ulama yang mampu melakukan penyaringan secara ketat terhadap sekian banyak tradisi keagamaan yang dianggapnya tidak memiliki dasar-dasar dalam hadis dan ia sangat teliti dalam mengamati perkembangan tradisi ketarekatan di pulau Jawa, yang nilai-nilainya telah menyimpang dari kebenaran ajaran Islam.

KH Wahab Hasbullah adalah putra dari pasangan Kyai Said, Pengasuh Pesantren Tambakberas Jombang Jawa Timur, sedangkan Ibundanya bernama Fatimah.KH.Wahab Hasbullah adalah pelopor kebebasan berpikir di kalangan Umat Islam Indonesia, khususnya di lingkungan nahdhiyyin. KH. A. Wahab Hasbullah merupakan seorang ulama besar Indonesia. Beliau merupakan seorang ulama yang menekankan pentingnya kebebasan dalam keberagamaan terutama kebebasan berpikir dan berpendapat.

Dari uraian diatas dapat kita simpulkan yang mana Nahdlatul Ulama akan jaya jika para generasi penerusnya bersifat tegas serta memegang Aqidah dan berprilaku sebagai orang yang Ber-Aqidah ini sebagai penterjemahan akan bentuk ajaran KH Hasyim Asy'ari, selanjutnya adalah bagaimana para generasi muda Nahdlatul Ulama bersikap Kritis dalam berfikir serta berpendapat sebagai penterjemahan dari sikap seorang KH. Wahab Hasbullah
Kejayaan Nahdlatul Ulama' pada periode awal berdirinya yang mana peranan kedua Kyai ini adalah KH Hasyim Asy'ari sebagai pengendali dari sikap-sikap kebebasan berfikir KH Wahab Hasbullah yang mana dimaksudkan disini kebebasan bukan berarti bebas sebebasnya akan tetapi bebas yang terletak pada dasar yang benar yang sesuai dengan Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah

0 komentar:

Post a Comment