Wednesday, 14 April 2010

PRAKTIK PENDIDIKAN AKHLAK NABI MUHAMMAD SAW DALAM MASYARAKAT


Muhammad memiliki berbagai sifat kebajikan yang paripurna, ciri-ciri kesempurnaan, kebersihan, hikmah, rendah hati, berbudi, hubungan kekeluargaannya baik, pemurah, adil, hidup sederhana, taqwa, berani, padat ilmu, fasih dalam berbicara, ilmu balaghanya tinggi, sastranya mengagumkan, rahim kepada si lemah, kasih kepada si yatim dan orang miskin, jujur dan sifat-sifat luhur lainnya yang tak terbilang banyaknya.Muhammad SAW mendapat penghargaan dan pemgorbanan yang luar biasa dari para utusan yang menemuinya, suatu yang belum pernah di terima oleh seorangpun baik sebelum maupun sesudahnya. Semua itu ia peroleh lantran kebaikan tegur sapanya, lemah lembut perangainya, kasih saying pada semua orang yang berada di sekitarnya, bersikab adil terhadap semua rakyatnnya. . ia persamakan yang rendah maupun yang tinggi, yang kuat dan yang lemah, itulah sekelumit keluhuran akhlaknya yang kiranya belum pernah kita temukan pada orang-orang yang sedang memegang tampuk pemerintahan dan kekuasaan yang pada umumnya di padati dengan berbagai rasa kesombongan, ingin di puji, suka menonjolkan diri dan curang.
Kondisi masyarakat yang sering menghalangi terwujudnya tujuan pendidikan secara optimal antara lain: mandeknya dinamika anak dan remaja, pergaulan negative dengan kawan nakal, sajian hiburan yang berupa film-film sadis dan porno, dan tersebarnya pengangguran di masyarakat. Tempat-tempat bermain anak-anak dan remaja, serta kegiatan-kegiata yang mendukung pengembangan potensi mereka harus mendapat perhatian yang cukup. Fasilitas semacam ini jika tidak mereka dapatkan, maka akan ada kecenderungan bagi mereka untuk mencari-cari sendiri tempat dan kegiatan yang mereka sukai.

Upaya mencari-cari sendiri tersebut cenderung menjurus kepada kejahatan dan perbuatan menyimpang, lebih-lebih jika mereka kemudian berkawan dengan anak-anak nakal dan sering nonton film-film sadis dan porno. Warga masyarakat yang menganggur juga sangat rentan terjangkit penyakit sosial seperti mencuri, merampas, mereampok dan sebagainya. Baik di karenakan oleh usaha pemenuhan kebutuhan pokok keluarga maupun karena mereka merasa tidak lagi diterima sebagai warga masyarakat yang layak. Akhlak masyarakat yang rusak semacam ini akan sangat mudah mempengarui bahkan secara tidak langsung mendidik anak-anak yang ada di sekitarnya, lebih-lebih jika mereka tidak memiliki kegiatan yang terarah dan positif.
Rasulullah SAW, diutus untuk menyelamatkan bangsa-bangsa di dunia ini dari lembah kajahilan. Dalam waktu relatif singkat beliau berhasil melenyapkan kerusakan-kerusakan di bidang agama, akhlak dan kemasyarakatan di Jazirah Arab lalu di tukarnya dengan tauhid yang ideal, menggantikan berbagai bentuk khurafat dan penyembahan berhala yang hinadina. Tiba-tiba Muhammad SAW, menduduki tempat tertinggi dalam hati umat manusia, karena dia telah menciptakan suatu karya perbaikan besar dalam sejarah. Karya itulah yang mengangkat tinggi derajat dan martabatnya di mata orang-orang yang berhati jujur dan berpikir sehat.


Nabi ataupun Rasul terdahulu telah mengajarkan cara hidup rukun diantara umat manusia, namun ajaran Muhammad SAW, tidak hanya berhenti sampai di situ, lebih jauh lagi ia telah mengajarkan bagaimana berbagai keluarga yang berbeda dan bertentangan dapat hidup rukun dan damai, bergotong royang serta tolong menolong satu dengan yang lain. Dia telah mengajarkan kepada mereka ilmu dan teknik menyebarkan kerukunan antar berbagai penganut agama yang berbeda dan bahkan yang bertentangan sekalipun. Meskipun dia tergolong manusia terbesar berdasarkan pengakuan semua pihak, baik kawan maupun lawan, namun dia tidak melihat dirinya lebih dari salah seorang anggota biasa dalam masyarakat dunia.


0 komentar:

Post a Comment