Sunday 16 May 2010

Kumpulan-Kumpulan Hikma dari Cerita Imam Al-Ghazali (Diskusi Burung)


Beberapa burung yang berlainan jenis dan karakter mengadakan pertemuan. dalam pertemuan tersebut mereka sepakat bahwa harus ada seorang raja yang memimpin mereka. seluruh burung mufakat bahwa tidak ada yang pantas menjadi raja, kecuali burung rajawali.

Burung-burung tersebut mendengar kabar bahwa burung rajawali yang dimaksud berada disebuah tempat yang sangat jauh. Namun, dorongan kerinduan mereka dan semangat mencari membulatkan tekat mereka serta tetap kokoh untuk tetap pergi ke tempat burung Rajawali. Mereka sangat menginginkan mendapat perlindungan dari burung rajawali. Mereka menginginkan untuk bisa berkumpul ramai-ramai ditempat kediamannya. mereka telah siap melayani sang raja burung Rajawali. kian hari bertambah, bertambah pula kerinduan dalam relung jiwa mereka. mereka bersumpah, "Di tempat manapun engkau berada, kami akan tetap mencarimu, karena engkaau adalah sang raja yang tiada Tara!".

Maka, mereka terbang untuk mengunjungi tempat sang rajawali itu. ditengah perjalanan mereka mendengar suara Ghaib, "kalian jangan membinasakan diri dengan tanga-tangan kalian. diamlah kalian ditempat, jangan meninggalkan tempat tinggal !!!!!!!!!! sebab, jika meninggalkan tempat, kalian akan bertambah repot dan akan menghadapi bahaya serta akan menghadapi kebinasaan."

ketika mendengar suara tersebut, kerinduan mereka serta rasa kangen mereka semakin menggila. mereka tidak berhenti untuk melakukan pencarian mereka atau menghiraukan sura ghaib itu melainkan terus merambah hutan belantara untuk sampai kepada tempat yang dituju. Tiba-tiba muncul bewara, " didepan kalian ada hutan belantara, gunung yang tinggi, lautan yang ganas, lembah salju yang sangat tinggi temperaturnya, serta tempat yang temperatur panasnya tidak normal, sudah barang tentu kalian tidak akan terhalang meraih apa yang telah engkau cita-citakan. kalian akan dijemput oleh kematian. jadi, yang paling aman bagi kalian adalah kembali ke tempat semula! " Namun, Burung-burung tersebut sama sekali tidak menghiraukan himbauan tersebut. mereka tidak peduli sama sekali. mereka melanjutkan perjalanan sambil bersenandung.

jika yang dicari sangat agung kecillah sudah segala rintangan

kendaraan kesungguhan dan kebulatan hati mendorong mereka untuk terus melangkah. Mereka telah terbelenggu oleh pelana rindu dan dikungkung oleh rasa asyik yang tinggi. mereka terus bersemangat mencari sang burung rajawali. kondisi yang menggoncangkan menimpa mereka. sebagian dari burung yang berasal dari daerah beriklim panas binasa ketika mereka berada atau masuk kedaerah yang beriklim dingin. sama sebaliknya ketika mereka menginjak dan masuk kedaerah yang bermusim panas burung yang berasal dari musim dingin mati dan binasa. mereka banyak yang tersambar oleh petir, dan tersapu oleh angin topan. sehingga, yang tersisah dan bisa sampai ke tempat burng Rajawali adalah tinggal sedikit jumlahnya.

Akhirnya, burung-burng yang tersisa sampailah ditempat halaman sang Raja yang diidam-idamkan. dan mereka berhenti serta berteduh dibawah atap rumah Rajawali itu. mereka mencari perantara yang dapat menyapaikan tentang maksud kedatangan mereka ke sang raja yang pada saat itu sang raja sedang berada di puncak benteng. ia sedang dikelilingi oleh para penjaganya.

Burung-burung itupun menemukan seorang perantara yang dapat menyampaikan kedatangan mereka kepada sang raja. setelah mendapatkan khabar tentang kedatangan segerombol rombongan burung-burung, burung rajawali langsung menanyakan maksud dari kedatangan rombongan burung tersebut ? dan para burung-burung itupun menjawab pertanyaan dari Sang Rajawali " kami datang kesini bermaksud meminta rajawali menjadi pemimpin kami." kemudian sang rajawali menjawab lontaran kata-kata tadi, " kalian hanya merepotkan diri !!! kami sudah menjadi raja disini. kami tidak butuh kalian."

ketika mendengar jawaban dari sang rajawali itu, mereka merasa putus asa. mereka kebingungan, sulit dan pusing. namun, mereka tidak patah semangat. merekapun berkata, " Tidak ada jalan untuk kembali. kekuatan kita telah terkuras habis dan kita telah terhantam oleh cuaca. kalau kita kembali, sama sekali tidak berarti. kita harus tetap disini sampai kita mati!"

Alhornya, burung-burung itu diam dihadapan rumah sang raja. Beberapa diantara mereka aa yang tidak kuat dengan kelaparan, kepanasan, serta kedinginan, sehingga mati. Ketika keputus asaan semakin mewabah kepada mereka, napas-napas mereka terasa sumpek, tiba-tiba mereka mendapat napas kelegaan. " Tidak sepantasnya kalian putus asa. Sebab, tidak ada yang putus asa dari Rahmat Allah, kecuali orang-orang yang rugi. jika rasa kaya diri mendorong merasa bangga, kemuliaan jiwa mendorong untuk toleran dan rela menerima. setelah kalian tahu kadar ketidak mampuan kalian untuk mengenal kekuasaan kami, merupakan keniscayaan kami untuk menyambut kalian dan menempatkan kalian. tempat ini adalah tempat kebahagiaan dan persinggahan kalian."

Dengungan kata-kata tersebut diatas menjadikan burung - burung tersebut merasa kegirangan tiada tara. mereka merasa tenteram dan merasa hidup kembali setelah terpuruk. mereka yakin terhadap limpahan karunia dan merasa yakin meraih nikmat. dan mereka bertanyatentang teman-temannya yang tertinggal di perjalanan karena bencana.

"Bagaimana keadaan kaum yang terjegal oleh bencana dan terjebak dilembah-lembah, sehingga mereka binasa? apakah darah-darah mereka mendapat penghargaan ataukah sia-sia?" tanya mereka
"Orang yang keluar dari rumahnya untuk hijrah menuju Allah dan Rosul-Nya, lalu dirinya terkena kematian, maka pahalanya tanggungan Allah."(QS An-nisa:100).
"Janganlah kalian menyatakan bahwa orang-orang yang terbunuh dijalan Allah adalah mati, tetapi mereka adalah Hidup"(QS. Al-Baqarah:154).

"apakah ada jalan bagi kami untuk menyaksikan mereka?" tanya burung-burung tersebut.
"Tidak ada, sebab kalian berada dalam hijabkeagungan dan tutup kemanusiaan serta terlingkup oleh ajal. Jika kalia telah menghabiskan masa kalian dan berpisah dari tempat kalian, maka kalian akan bisa menemui dan mengunjunginya, "Jawab Sang Raja wali.

Ketika burung-burung tersebut mendengar perkataan tersebut dan merasa tenang dengan inayah yang empurna, keyakinan dan kepercayaan mereka semakin sempurna. mereka merasa tenteram dan siap menghadap hakikat-hakikat keyakinan dengan kemampuan yang mendalam.

bacaan menggapai hidayah dari kisah :Isyan Basya

2 comments:

  1. wih merinding bulu kuduk membacanya sob, artikel yg mantap dan gaya nih....

    ReplyDelete
  2. wah memang harus dibuat seperti itu bossss!!!!!!!!!! tapi ada yang lebih mantap lagiiiiiiiii

    ReplyDelete