Thursday, 24 March 2011

Kode Rahasia Kitab Suci

Banyak orang yang percaya bahwa dalam lima Kitab Perjanjian Lama bahasa Ibrani tersembunyi kode rahasia kitab suci. Tuhan dengan menggunakan kode rahasia mencatat dalam kitab suci tentang tokoh dan peristiwa besar di bumi yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ilmuwan besar yang terkenal yakni Sir Isaac Newton adalah salah satu yang mempercayai itu. Hal ini diketahui berdasarkan penemuan setumpuk kertas kerja yang ditinggalkan Isaac Newton ketika ia pensiun dari jabatannya sebagai kepala institut pada 1696.

Manuskrip yang hurufnya jutaan ini, sebagian besar adalah membahas tentang teologi yang bagusnya tak terlukiskan, dan Newton percaya bahwa di dalam kitab suci tersembunyi ramalan tentang sejarah manusia. Menjelang akhir hidupnya, Newton berusaha mencarinya namun belum berhasil.

Kurang lebih pada 1940-an, seorang rabi bernama H.H.D. Weissmande dari ibukota Provinsi Ceko menemukan, di awal kitab pertama Perjanjian Lama dengan judul “Kejadian”, jika membaca dengan cara meloncat setiap 50 huruf, maka akan terbaca kata “Torah” (Taurat). Pada kitab selanjutnya yang berjudul “Keluaran”, dengan cara membaca yang sama akan terbaca kata “Torah”, begitu juga dengan kitab-kitab berikutnya, “Imamat”, “Bilangan” dan “Ulangan”. Temuan H.H.D. Weissmande secara kuat telah menunjukkan sebuah jalan untuk meneliti kode rahasia dalam kitab suci. Terlebih lagi dengan munculnya komputer yang lebih memungkinkan untuk meneliti kode rahasia kitab suci lebih jauh.
Profesor Eliyahu Rips, ahli ilmu pasti dari Universitas Ibrani, Jerusalem, adalah salah satu ahli dari sekian banyak kelompok terkenal saat ini, dan Rips mengembangkan seperangkat bentuk hitungan ilmu pasti yang akurat, dijalankan dengan formula komputer, artinya bisa membuktikan bahwa Kitab Perjanjian Lama memang benar ditulis dengan sandi rahasia. Namun, terobosan terakhirnya tidak mencapai kemajuan, dan akhirnya tidak bisa secara ringkas dan jelas membuktikan eksistensi sandi rahasia kitab suci tersebut. Belakangan ia bertemu dengan seorang fisikawan Israel bernama Doron Witxztum. Ia telah merampungkan bentuk hitungan ilmu pasti akurat yang dikembangkan Rips pada formula komputer. Sehingga untuk membuktikan secara ringkas dan jelas eksistensi sandi rahasia kitab suci menjadi memungkinkan.

Untuk menemukan sandi rahasia tersebut, Rips menghilangkan semua jarak spasi alfabet yang konkret, mengubah kitab suci berbahasa Ibrani menjadi sebuah untaian huruf yang berkesinambungan, panjang total aksaranya adalah 304.805 buah. Sesungguhnya adalah mengembalikan lima kitab Musa ke bentuk semula (asli) seperti yang dikatakan oleh orang mahabijaksana. Dan menurut legenda, bahwa kitab suci yang diterima Musa dari Tuhan adalah “setiap huruf saling menyambung, tidak ada satu pun yang terputus”.

Komputer mencari nama, huruf individual dan beberapa frase pada rangkaian huruf dengan cara meloncat. Dimulai dari sebuah abjad pertama dalam kitab suci, mencari setiap susunan loncatan yang memungkinkan –melalui loncatan ke-1, 2, dan 3 abjad, dan menurut susunan hingga meloncat ke ribuan abjad, dan mencoba melihat huruf apa yang bisa terbaca; kemudian, dimulai lagi dari abjad kedua dalam kitab suci, demikian seterusnya secara berurutan, hingga pada abjad yang terakhir dari kitab suci tersebut. Komputer berhasil menemukan nama, hari, dan nama tempat yang merupakan kunci utama selalu berkesinambungan secara rapat: Rabin, Amir, Tel Aviv, dan tahun Rabin terbunuh, semuanya berada dalam kitab suci di sebuah tempat yang sama.


Bersambung==>>

0 komentar:

Post a Comment