Wednesday 31 March 2010

Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Pluralisme Dengan Kehormatan Semua Umat Manusia


"Allah mengharamkan darah, Harta, dan kehormatan kalian sebagaimana haramnya hari dan bulan kalian ini dinegeri kalian........"(HR. Ahamad)Dari Hadis diatas tersirat sebuah pengertian akan pentingnya dan juga kewajiban akan sebuah kehormatan, dan juga hadis diatas menegaskan bahwasannya sebagian kewajiban seorang manusia adalah menjaga kehormatan dirnya sendiri dan sesamanya. dari dapat disimpulkan sebuah makna tidak membedakan agama dan juga yang lainnya,mengapa hal ini harus dilakukan ? karena hal inilah yang akan menjaga seorang manusia terjerembab kedalam lubang kenistaan dan jatuhnyasebuah martabat manusia maka tak ayal manusia seperti hewan yang tak berakal banyak hadis dan juga ayat alqur'an menegaskan bahwasannya manusia dihorati bukan karena harta dan kedudukannya akan tetapi akhlaqnya.
Pada Postingan yang kemarin kita membahas Abdurrahman Wahid yang dipahami dengan Piagam Madinah. Mungkin kurang puas jika kita tak membahas seperti apakah itu piagam madinah yang kala itu dapat mempersatukan umat baik dari kalangan muslim maupun kalangan non muslim dimana hal itu tercetus oleh ide-ide Muhammad sang Rosul akhir zaman, dan untuk mengobatinya mungkin pada popstingan setelah ini.
Untuk kali kami akan membahas ketika pluralisme diartikan sebagai kehormatan semua umat dimuka bumi. dalam hal ini dapat dipahami jika semua umat yang ada dimuka bumi ini tidak dibedakan oleh suatu Agama, Ras, suku, serta lainnya yang mungkin hampir mirip seperti apa yang telah tersebut itu tadi.
Abdurrahman wahid seorang unik yang dipunyai negeri ini mungkin saat ini hampir tidak ditemukan seorang sosok yang mungkin mirip seperti beliau (Abdurrahman Wahid). Beliau seorang cucu Kiai yang sangat disegani di sebuah dusun terpencil di daerah Jombang.Mungkin para pembaca pernah mendengar akan sebuah cerita kala Abdurrahman Wahid membuka sebuah tradisi baru dinegeri ini dengan adanya legalitas kepercayaan konghucu dengan tradisinya, sebuah episod baru dinegeri ini, dan mungkin cerita-cerita yang lainnya tak akan aku tulis akan tetapi mari kita renungkan mengapa harus pluralisme.
kembali pada pokok bahasan awal pada dasarnya semua Agama, Aliran kepercayan, tak menghendaki adanya perbedaan dan juga mengajarkan akan pentingnya sebuah Kehormatan. Menjaga kehormatan adalah sebuah kewajiban hal ini tidak hanya menjaga dirinya sendiri akan tetapi keluarga serta sanak saudaranya. yang mungkin dapat dipahami sebagai masyrakat kecil. contoh kecil ketika sebuah tragedi yang ada dibagian negiri kita Indonesia ini perang antar suku di daerah sampit hal ini tercermin jika kita tak menjaga kehormatan tal ayal sikap kita akn seperti sebuah hewan.
"Kami tetapkan (suatu hukum)bagi bani israil : siapa membunuuh yang lain bukan dikarenakan orang itu membunuh seseorang, bukan pula karena membuat kerusakan, dia seakan akan telah membunuh manusia seluruhnya. siapa memelihara nyawa seorang manusia, ia seakan telah memelihara nyawa seluruh manusia. dan sesungguhnya telah datang kepada mereka para rosul kami dengan membawa ketenrangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu melampauhi batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi (QS. al-Maidah:32)
dari sinilah ending sebuah perjalanan mengapa kita harus menjaga kehormatan dan juga pluralisme harus dijaga karena kita didunia ini tak hidup sendiri akan tetapi hidup dengan berbagai sifat-sifat manusia yang sangatlah kompleks dan banyak serta berbeda-beda dan apa hubungannya dengan Abdurrahman Wahid inilah ajaran yang dapat dipetik dari beliau. yang mana tersirat sebuah makna sikap menjaga kehormatan sesama manusia ini merupakan sebuah tonggak yang akan mengokohkan sikap toleransi terhadap suatu perbedaan yang ada.
perbedaan adalah suatu rahmat

Saturday 27 March 2010

MEMAHAMI ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR) DENGAN PIAGAM MADINAH

ketika yang lainnya membanggakan apa yang mereka miliki dan apa memang bisa di banggakan malahan giliran umat islam yang mayoritas orang-orang yang berlatar belakang dari kaum bawah, lemah, serta para budak merdeka. apa yang akan mereka banggakan waktu itu dan mungkin kita sadar jika islam memang tak pernah mengajarkan sebuah kebanggaan ataupun bisa juga dikatakan Riya' serta membanggakan diri.Mugkin cukuplah ulasan pertama pada postingan ku untuk mengawali judul postingan aku
"Inilah Piagam Tertulis dari Nabi Muhammad SAW di kalangan Orang-orang yang beriman dan memeluk Islam (yang berasal) dari Quraisy dan Yatsrib, dan orang-orang yang mengikuti mereka, mempersatukan diri dan berjuang bersama mereka."inilah mukaddimah dari isi piagam madinah yang mana, dari paparan isi mukaddimah terdapat suatu pemahaman sebuah persatuan, solidaritas, kekeluargaan, perjuangan, dan masih banyak lagi tak cukuplah jika dijabarkan arti yang terkandung didalam sebuah mukaddimah ini.
 segala puji hanya kepada Yang Maha Segalanya, Sholawat dan salam terhatur kepada rosul Muhammad tanpa mengurangi ta'dzim kuhaturkan kepada beliau Abdurrahman Wahid (Gus Dur).abdurrahman wahid adalah sosok seorang pribadi unik yang dimiliki negeri ini yang senantiasa terkenal dengan pluralismenya ternyata mengandung sebuah pertayaan pada diriku mengapa gus dur mengamalkan hal yang seperti ini?
Tak heran jika banyak orang menyebut seperti itu karena kharismanya dimata semua golongan tanpa membeda-bedakan entah kulit, agama, golongan /kaum,serta ras. dan itu memng benar-benar terbukti pada sikap Abdurran Wahid yng selama masa hidupnya hingga belau meninggal da sesudahnya. salah satu contoh ketika beliau membela kepercayaan dan mengangkat citra konghucu dinegeri ini atau bahkan beliau yang akrab mengenalkan kiai ndeso yang kalah itu hampir tersisihkan. inilah a ekelumit pemahaman yang menjadi dasar mengapa piagam madinahhttp://wikisource.org/wiki/Piagam_Madinahhttp://i50.tinypic.com/28tuibr.jpghttp://i50.tinypic.com/28tuibr.jpg teramalkan dinegeri kita Indonesia.

Nb: sekian dulu mugkin nantinya bis akita kembangkan lagi opini ini

Wednesday 24 March 2010

MENENGOK SEBENTAR KEPADA AJARAN AKHLAK DARI NABI UNTUK MEMBENAHI NEGERI INI

"suatu ketika kami duduk santai bersama Abdullah ibn Umar ia berkata : Rasulullah itu seorang yang tak pernah melakukan hal-hal terlarang, dan dia tak pernah ingin melakukannya ; dan suatu ketika ia (Rosul)pernah berkata : Sebaik-baik orang diantara kalian ialah yang paling baik akhlaknya.(HR.Bukhari)
Salah satu tugas yang paling utama atas Nabi Muhammad ialah menyempurnakan akhlak dan juga sekaligus penyempurna ajaran-ajaran para Nabi terdahulu. sedikit keterangan dari hadis diatas ialah sebuah maksud suatu ajaran yang mengamalkan akan pentingnya akhlak dan juga bagaimana kita berakhlak serta seperti apakah akhlak itu, hemat kami akhlak ialah suatu moral, tabiat/budi serta bisa juga dinamakan adab. mungkin kami tak akan membahas lebih rincih definisi dari akhlak akan tetapi yang akan kami ulas ialah mengapa nabi bersabda seperti hadis diatas dan juga.kembali kepada kosep kehanifan suatu ajaran Nabi yaitu islam. islam mengajarkan ajaran moral yang mana hal ini berlaku untuk semuanya tanpa membedakan suatu jenis kelamin, golongan,Ras, suku serta warna kulit.
menurut islam akhlak terpuji yang diridloi oleh Allah yang akan menyelamatkan manusia dari kerusakan dan kehacuran serta menjauhkan semua yang ada dimuka bumi ini dari segala kerusakan.
keterangan dari Hadis diatas akhlak merupakan suatu tolok ukur yang paling mendasar pada diri seseorang untuk memperbaiki citra hidup personal dan juga mungkin bisa ditarik suatu benang bahwasannya hadis diatas tidak spesifikasi hanya pada kalangan muslim saja akan tetapi untuk semua umat jika menghendaki akan sebuah kesejahteraan baik di dunia ataupun nanti dialam yang selanjutnya. Akhlak merupakan pondasi awal yang harus dibangun oleh Rosul Muhammad untuk memperbaiki kaumnya dimasa jahiliyah dulu, suatu kaum yang terbelakang yang tak berperadaban serta moralnya yang rusak dan kemerosotan kebudayaannya ini membuktikan bahwasannya dengan akhlak yang baik maka suatu peradaban akan menjadi makmur serta membawa kesejahteraan seluruh alam dan hanya dengan akhlak kesejahteraan kehidupan akan senantiasa mengiringi kerusakan dan mara bahaya lenyap.
prinsip-prinsip Akhlakul karimah ialah :
  1. Akhlak  Kepada yang Khaliq (Tuhan YME)mungkin semua agama mengajarkan akan hal ini.
  2. Akhlak kepada sesama manusia dengan artian tidak membedakan Agama, Ras, kulit dan suku
  3. Akhlak kepada sesama ciptaan (alam semesta)
maka dengan demikian begitu Unifersalnya ajaran Nabi Muhammad seandainya hal ini bisa kita kaji untuk saat ini mungkin negeri serta alam semesta tak akan pernah gunda seperti saat ini.

Tuesday 23 March 2010

AGAMA IBRAHIM HINGGA MUHAMMAD TAK MENGENAL RADIKALISME DAN TERORISME

Fitrah seorang manusia dan yang paling mendasar pada diri manusia adalah Agama yang mana maksud dari itu adalah sebuah pandangan hidup yang lurus dan mungkin bisa juga dikatakan Hanif. kehanifan agama ini adalah merupakan sebuah ciri seluruh agama yang ada sebelum kerasulan serta sebelum Muhammad SAW terlahir dalam hal ini terbukti dalam sebuah ayat Al-Qur'an Kami telah mewahyukan kepada engkau (Muhammad), hendaknya engkau ikuti ajaran (millah)Ibrahim sebagai seorang yang Hanif. dia bukanlah tergolong kaum musrik(QSan-Nahl:123)maka dapat dipahami bahwasannya Ibrahim bukanlah termasuk suatu golongan Yahudi ataupun Nasrani, karena pada zaman Nabi Muhammad bangsa Yahudi serta Nasrani adalah terkenal akan aksklusif, sektarian serta komunal mereka mengklaim bahwa agamanya adalah agama yang satu-satunya yang paling benar
sedangkan Ibrahim terkenal sebagai bapak monoteisme adalah menandakan bahwasannya adanya suatu keterkaitan antara dengan ajaran yang diajarkan para Rosul yang mana hal ini tercermin dalam ajarannya yang mengakui adanya keesaan tuhan serta pandangan hidup yang lurus yang dikatakan Hanif hadis bukhari yang menjelaskan adanya suatu agama yang toleran serta lurus yang mana ini yang membedakan dengan para kaum-kaum yahudi serta nasrani pada waktu ituAgama yang paling dicintai Alaah adalah agama yang lurus dan toleran (HR Bukhari)ini yang menjadi dasar bahwa islam adalah suatu agama yang romatallilalamin yang tidak membedakan antara Ras serta Golongan atau bahkan warna kulit dan juga Bangsa.
Kehanifan islam inilah yang memberikan "pengakuan" perbedaan terhadap keyakinan lain dengan wujud inklusivisme
maka ketika ada orang yang mengatakan Islam Radikal, Islam Teroris itu adalah sebuah produk orang-orang jelmaan dajjal yang ingin menghancurkan sebuah kehanifan agama yang dibawah para Rosul-Rosul.

Nb: 40 Hadis Sahih pedoman membagun toleransi

Sunday 21 March 2010

ADAB BAGI SEORANG MURID DALAM MENUNTUT ILMU

Ada beberapa hal adab yang perllu dan harus dilakukan murid dan menjadi perhatian seorang Guru yang mungkin hal ini akan kita terangkan di bawah ini
  1. Murid harus mendahulukan ilmu-ilmu fardlu ain. Dalam hal ini langkah pertama murid harus mempelajari empat ilmu. a). ilmu tentang Dzat Allah yang maha luhur. tentang hal ini murid cukup mengi'tiqadkan bahwa Dzat Allah itu Ada, Dahulu tanpa permulaan, Kekal tanpa Kesudahan, Bersi dari sifat-sifat kekurangan, dan juga Sempurna. b).Ilmu tentang sifat-sifat Allah. dari dua hal diatas yang dimaksud adalah Ilmu Aqidah. c) Ilmu Fiqh dengan pengeertian ketika sang murid telah mempelajari dan dimengerti akan manfaat dari Ilmu Fiqh ini dia akan menyempurnakan ibadahhnya. dengan contoh thahara, Shalat, dan puasa dll. d). Ilmu tentang kondisi Ruhani dan derajat-derajatnya(Tasawwuf) hal ini diterangkan oleh Imam Ghazali dalam kitabnya Bidayatul Hidayah dan Sayyid Absullah bin Thahir dalam kitabnya sullamut Taufiq.
  2. Setelah mempelajari Ilmu-ilmu Fardlu a'in, murid harus mempelajari kitab Allah (Al-Qur'an). dalam mempelajari kitab Allah ini seorang murid harus mempelajari secara baik dan benar, dan usaha secara bersungguh-sungguh untuk memahami tafsirnya, dan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan Al-Qur'an.
  3. Seorang murid harus mentashih secara baik ilmu yang dibacanya sebelum ia hafalkan, baik dihadapan gurunya, atau guru yang lain yang menguasai ilmu tersebut.
  4. seorang murid harus rajin mendatangi majlis gurunya diwaktu gurunya menyampaikan pelajaran, karena hal itu akan menambah kebaikan keberhasilan, tatakrama, dan keutamaan.
  5. ketika murid telah hadir di majlis gurunya, maka ia harus mengucapkan salam kepada hadirin, dengan suara keras yang dapat didengar mereka semua secara jelas, menyampaikan salam yang khusus kepada gurunya dengan pennuh kemuliaan dan penghrmatan. begitu juga seorang murid harus menyampaikan salam ketika
  6. seorang murid tidakboleh merasa malu untuk menanyakan sesuatu yang sekiranya ia kurang paham atau ragu-ragu dengan secara halus
  7. seorang murid tidak boleh menanyakan sesuatu yang tidak pada tempatnyakecuali ada hajat atau kalau seorang guru telah menyetujui atau memperbolehkan hal itu.
  8. seorang murid jangan sampai meninggalkan shalat berjamaah serta shalat rowatib dan shalat-shalat yang muakkadah.
  9. seorang murid jangan sampai melakukan sesuatu untuk memenuhi keinginan dan kesenangan hawa nafsunya, karena hal itu akan mempengaruhi kesungguhan belajar dan manfaatnya Ilmu
  10. apabila murid belajar sambil bekerja maka jangan sampai melakukan usaha-usaha yang tidak diperbolehkan oleh syara'
Nb: disaring dalam buku Pendidkan pustaka muhibbin fan pengajian Aswaja oleh KH Jamaluddin Ahmad 

Saturday 20 March 2010

MANAJEMEN PEMASARAN SEGMENTASI PASAR

Segmentasi pasar (market segmentasion) adalah proses dimana dibagi menjadi para pelanggan yang terdiri atas orang-orang dengan kebutuhan dan karakteristik yang sama yang mengarahkan mereka untuk merespon tawaran produk / jasa dan program pemasaran strategis tertentu dalam cara yang sama.
Segementasi pasar, penetapan pasar sasaran yang kuat. Ketiganya harus diputuskan dan ditetapkan dengan tepat jika perusahaan ingin berhasil dalam mengelola hubungan produk-pasar tertentu. Lebih-lebih perusahaan-perusahaan yang sukses mampu meningkatkan hubungan ini dan membuat lompatan jauh disbanding para pesaing mereka.
Manfaat segmentasi pasar :1. Segmentasi mengidentifikasi pengembangan produk baru.
2. Segmentasi membantu dalam mendesain program-program pemasaran yang paling efektif untuk mencapai kelompok-kelompok pelanggan yang homogen.
3. Segmentasi memperbaiki alokasi strategis sumber daya pemasaran pengelolaan hubungan pasar.
Segmentasi pasar, penempatan pasar sasaran, dan penentuan posisi produk.

 

Dasar-dasar Segmentasi Pasar
Segmentasi geografis. Segmentasi geografis dilakukan dengan cara membagi pasar menjadi unit-unit geografis, misalnya Negara, propinsi, kabupaten, kota, dan sebagainya.
Segmentasi demografi. Segmentasi jenis ini memisahkan pasar kedalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel demografis seperti umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, siklus hidup keluarga, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, dan kebangsaan.
Segmentasi psikografis. Pada jenis segmentasi ini para konsumen dibagi dalam beberapa kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, atau berbagai cirri kepribadian.
Segmentasi perilaku. Bila perilaku digunakan sebagai variabel utama dalam segmentasi pasar maka para konsumen dibagi menjadi beberapa kelompok menurut tingkat pengetahuan, sikap, penggunaan atau tanggapannya terhadap produk terhenti.
Pasar masal. Pada pemasaran masal, penjual memproduksi, mendistribusikan, dan mempromosikan secara masal sebuah produk kepada semua pembeli.
Pemasaran bervariasi produk. Disini penjual memproduksi dua atau lebih produk yang memperlihatkan cirri, gaya, kualitas, ukuran yang berbeda dan sebagainya.
Pemasaran sasaran. Disini penjual membedakan segmen pasar, memilih satu atau lebih segmen-segmen ini, dan mengembangkan bauran produk dan pemasaran yang disesuaikan pada tiap segmen.
Segmentasi pasar menjadi semakin penting dalam pengembangan strategi pemasaran karena beberapa alasan yaitu :
1. Pertumbuhan populasi kian menurun, dan semakin banyak produk pasar yang mencapai tahap kedewasaan.
2. Kekuatan sosial dan ekonomi mendorong meningkatnya pendapatan perseorangan, tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan kesadaran yang lebih banyak tentang dunia yang memproduksi pelanggan dengan kebutuhan selera, gaya hidup yang lebih bervariasi dan canggih dibanding sebelumnya.
3. Teknologi baru seperti desain yang dibantu computer lelah memungkinkan perusahaan membuat produk-produk seperti jeans dan mobil berdasarkan pesanan.

Nb : MATERI KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN

Friday 19 March 2010

GLOBAL WARMING MEWARNAI PEMBUKAAN HUMAPON PONDOK PESANTREN BAHRUL ULUM TAMBAKBERAS JOMBANG

Tidak seperti biasanya kali ini santri-santri bahrul ulum tambakberas jombang memperingati hari ulang tahun pesantren yang ke 185 dan madrasahnya yang ke 95. pada hari ulang tahun pondok ini seperti biasanya dilaksanakan even-even kreasi santri yang mana dilakukan hampir 2 bulan penuh dan dibuka pada tgl 18 maret 2010 hingga nanti pada penutupan yang rencananya dilaksanakan pada bulan juni yang mana diagendakan sebuah acara Alhaflatul Kubro.
Pada 2 tahun ini acara dilaksanakan pada pagi hari hal ini merujuk pada tahun kemarin tidak seperti biasanya acara pembukaan dilaksanakan pada sore hari, yang mana hal ini dilaksanakan pada pagi hari dikarenakan untuk mengantisipasi adanya hujan pada sore hari maklum musim Rendengan (Jawa) /penghujan mas ujar Andi salah satu peserta kirab HUMAPONseperti biasanya acara dibuka dengan lomba-lomba kirab atau semacam karnaval dan juga lomba balon hias yang diikuti semua unit pondok/Ribat, osis, serta Orda (Organisasi Daerah).
Seperti biasanya acara pembukaan dibuka dengan upacara pembukaan dan yang bertugas menjadi inspektur upaca adalah KH. Irfan Sholeh beliau ketua yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum untuk periode tahun ini.dalam sambutannya beliau mengungkapkan Terimakasih kepada panitia yang telah bersusah payah menyiapkan acara ini dengan sebaik-baiknya. Dan yang bertindak sebagai penyala obor dan pembuka acara KH Hasib Wahab beliau selaku Ketua Majlis pengasuh.
Pada tahun ini lebih meria dari tahun-tahun sebelumnya yang mana acara pada tahun ini diikuti peserta drumband dari TK Muslismat NU 2 Tambakberas dan juga atraksi-atraksi seru yang diperagakan oleh arek-arek Pagar Nusa Ranting Tambakberas. Tema yang diangkat pada tahun ini yaitu mengangkat isu tentang Global Warming ( Pemanasan Global ) dan yang menjadi juara karnaval adalah Ribat Al-Amanah sebagai juara 1 juara 2 diraih Ribat Al-Lathifiyyah 1


Tuesday 16 March 2010

Apakah itu Pondok dan Apa yang menghiasinya

Tempat-tempat pemukiman para santri di pesantren terkenal dengan sebutan " Pondok ". Istilah pondok barang kali berasal dari pengertian asrama para santri, atau tempat tinggal mereka yang terbuat dari bambu. Atau barang kali berasal dari bahasa " Funduuk ' yang berarti hotel atau asrama/tempat penginapan maka dari itu bila dikatakan pergi kepondok berarti pergi ke pesantren. Pondok menurut istilah indonesia berarti gubug atau rumah kecil. Di pesantren biasanya dibangun rumah-rumah kecil atau kamar-kamar dekat masjid dan disekeliling kediaman kyai, dan rumah-rumah kecil inilah tempat murid-murid/santri, sehingga memungkinkan diberlakukannya disiplin santri, karena mereka berdiam di dalam pondok ( asrama ).
Sistem asrama bagi para santri merupakan ciri khas tradisi pendidikan pesantren yang membedakannya dari sistem pendidikan tradisional di masjid-masjid yang berkembang di Indonesia. Pada zaman dahulu hampir seluruh komplek merupakan milik kyai, tetapi sekarang berangsur-angsur berubah menjadi bukan milik kyai saja, melainkan milik yayasan atau badan wakaf atau masyarakat. Hal itu disebabkan para kyai sekarang memperoleh sumber-sumber keuangan untuk mengongkosi pembiayaan dan perkembangan pesantren dari yayasan atau masyarakat. Walaupun demikian para kyai masih tetap memiliki kekuasaan mutlaq atas pengurusan pondok atau komplek tersebut. Para penyumbang sendiri beranggapan bahwa para kyai berhak memperoleh dana dari masyarakat dan dana itu dianggap sebagai milik Tuhan.
Ada dua alasan utama dalam perubahan sistem kepemilikan pesantren, pertama; pesantren dizaman dahulu tidak memerlukan pembiayaan yang besar, baik karena jumlah santrinya yang tidak banyak maupun karena kebutuhan akan jenis alat-alat bangunan dan lain-lainnya relatif sangat kecil. Kedua Kyai pesantren maupun ustadz pembantu-pembantunya termasuk kelompok mampu pedesaan, sehingga mereka mampu membiayai sendiri baik kebutuhan kehidupannya maupun kebutuhan penyelenggaraan pengajaran dan pendidikan di pesantrennya.

Nb:Suismanto, Menelusuri Jejak Pesantren ( Sleman Yogjakarta: Alief Press, 1 Maret 2004 Hal: 54-55 ).

Monday 15 March 2010

PENGEN JADI SANTRI SHALEH APA SALEHOO!!!!!!!!!!!

Menurut pengertian yang dipakai dalam lingkungan pesantren, seorang alim hanya bisa disebut kyai bilamana memiliki pesantren dan santri yang tinggal dalam pesantren tersebut untuk mempelajari kitab-kitab agama Islam
Kata-kata santri memiliki dua makna yakni:
1. Santri adalah murid yang belajar ilmu agama Islam di pondok pesantren yang datang dari jauh maupun dekat.
2. Santri adalah gelar bagi orang-orang sholeh dalam agama Islam.
Santri merupakan elemen yang esensial dari suatu pesantren, baik yang selama 24 jam tinggal di pesantren atau yang hanya beberapa jam saja dalam setiap harinya. Dengan demikian menurut tradisi pesantren terdapat dua kelompok santri,yaitu:
1. Santri mukim yakni murid-murid yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap dalam pesantren. Santri yang sudah lama mukim dalam pesantren biasanya menjadi kelompok tersendiri dan sudah memikul tanggung jawab merngurusi kepentingan pesantren seharí-hari, mengajar santri-santri muda tentang kitab-kitab rendah dan menengah. Kebanyakan mereka datang dari jauh, karena mereka memilih pondok-pondok yang bonafid dan terkenal menurutnya.
2. Santri kalong yaitu murid-murid yang berasal dari desa sekelilingnya, yaitu biasanya mereka tidak tinggal di pondok kecuali kalau waktu-waktu relajar (sekolah dan mengaji) saja, mereka bolak balik dari rumah (mbajak/ nglajo) dalam bahasa jawanya.
Motifasi santri pergi dan menetap disuatu pesantren diantaranya yaitu:
1. Ia ingin mempelajari kitab-kitab lain yang membahas Islam lebih mendalam dibawah bimbingan kyai yang memimpin pesantren tersebut.
2. Ia ingin memperoleh pengalaman kehidupan pesantren baik dalam bidang pengajaran, keorganisasian maupun ingin hubungan dengan pesantren-pesantren terkenal.
3. Ia ingin memusatkan studinya di pesantren tanpa disibukkan oleh aktifitas atau kewajiban-kewajiban sehari-hari dirumah.Disamping itu dengan tinggal di pesantren yang jauh dari kampungnya, yang bisa menyebabkan ia tidak mudah pulang balikmeskipun kadang-kadang menginginkannya.


Nb: Sugiyanta, Akhlak Santri Dalam Abad 21 ( Studi Kasus Di Pondok Pesantren Manbaul Ma'arif Denanyar Jombang ) Skripsi IKAHA 2002,Hal: 36-37

KIAI BUKAN HAL YANG SANGAT KERAMAT UNTUK SAAT INI

Menurut asal-usulnya kata “ Kyai “mempunyai arti yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang diantaranya yaitu:
- Kyai sebagai gelar kehormatan bagi barang-barang yang dianggap keramat, umpamanya “ kyai garuda kencana “ dipakai untuk debutan kereta emas yang ada di Keraton Yogyakarta.
- Kyai sebagai gelar untuk orang tua yang mempunyai keutamaan ilmu agama.
- Kyai sebagai gelar yang diberikan oleh masyarakat kepada seorang ahli agama Islam yang memiliki atau menjadi pimpinan pondok dan mengajar kitab-kitab Islam klasik kepada para santrinya. Nah yang terakhir inilah yang lebih populer di masyarakat Indonesia.
- Gelar kehormatan untuk orang-orang tua pada umumnya.
Adapun budaya yang ada dalam pesantren sangat jauh berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Karena pondok pesantren mempunyai keistimewaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lainnya. Seperti panca jiwa pesantren. Adapun panca jiwa pesantren yang kami maksud adalah sebagai berikut;
1. Jiwa keihlasan
Yaitu yang berarti sepi ing pamrih rame ing gawe dan tidak terdorong oleh keinginan memperoleh keuntungan tertentu, tetapi semata-mata karena ibadah, karena Allah (lillaahi ta'ala). Kyai dan guru di pondok pesantren ikhlas didalam mendidik dan mengajar, santri di pondok ihlas dalam belajar, suasana di pondok selalu diliputi oleh keihlasan.

2. Jiwa kesederhanaan
Yaitu berati hidup bersahaja atau wajar. Kehidupan sehari-hari di pondok harus sederhana. Hidup sederhana bukan berarti pasif atau nerimo. Hidup sederhana juga bukan berarti melarat atau miskin.hidup sederhana karena kesederhanaan itu mengandung unsur kekuatan, kesanggupan, ketabahan hati serta penguasaan diri dan menjadi senjata ampuh dalam menghadapi perjuangan hidup dan segala kesulitan.
3. Jiwa Ukhuwah Islamiyah yang demokratis.
Yaitu yang berarti bahwa kehidupan di pondok harus selalu di liputi oleh suasana dan perasaan persaudaraan yang akrab, sehingga segala kesenangan dan kesusahan di rasakan bersama dengan jalinan perasaan keagamaan. Persaudaraan ini bukan saja selama di dalam pondok atau pesantren itu sendiri, tetapi juga harus dapat mempengaruhi kearah persaudaraan dan persatuan ummat dalam masyarakat luas.
4. Jiwa kemandirian.
Mandiri di sini dalam artian bahwasanya santri di dalam pondok tidak diajarkan untuk hidup yang tidak mudah menggantungkan hidupnya pada orang lain kecuali menggantungkan dirinya pada Allah SWT belaka.
5. Jiwa bebas dalam memilih alternatif jalan hidup dan menentukan masa depan dengan jiwa besar dan sikap optimistis menghadapi segala problematika hidup berdasarkan nilai-nilai Islam
Kecuali itu pesantren di dalam menjalankan roda pendidikannya mempunyai prinsip-prinsip sistem pendidikan tersendiri. Adapun prinsip-prinsip sistem pendidikan pesantren sebagai berikut:
a. Sukarela dan mengabdi
b. Kearifan
c. Kesederhanaan
d. Mengatur kegiatan bersama
e. Mandiri
f. Mengamalkan ajaran agama
g. Pesantren adalah tenpat mengamalkan ilmu dan mengabdi
h. Tanpa ijazah

PENGERTIAN PESANTREN ADA APA DENGAN PESANTREN ?

Untuk membatasi arti pondok pesantren merupakan hal yang sulit, karena para ulama atau cendekiawan berbeda pendapat, dan berbeda dalam sudut pandangnya, di antaranya yaitu:
Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang didalamnya terdapat komponen-komponen pembelajaran yang terdiri dari kyai, kitab kuning ustadz, santri dan pengurus sebagai aktor atau pelaku serta beberapa buah bangunankediaman pengasuh surau atau masjid tempat pengajaran dan asrama atau ribath sebagai tempat tinggal para santri. Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang telah berfungsi sebagai salah satu benteng pertahanan umat Islam, pusat dakwah dan pusat pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. Kata pesantren atau santri berasal dari bahasa Tamil yang berarti “ guru mengaji “. Sumber lain menyebutkan bahwa kata itu berasal dari bahasa india “ shasti “ dari akar kata “ sastra “ yang berarti “ buku-buku suci “. Buku-buku agama atau buku-bukui tentang ilmu pengetahuan”. Diluar pulau jawa lembaga pendidikan ini disebut dengan nama lain, seperti surau (di Sumatera Barat) daerah (Aceh) dan pondok (daerah lain). Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, mendalami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku seharí-hari. KH. Imam Zarkasyi berkata devinisi yang umum pesantren adalah terwujudnya hal-hal; lembaga pendidikan Islam dengan sistem asrama, kyai sebagai central figurnya, masjid sebagai titik pusat yang menjiwai. Mu’thi Ali mengatakan pondok pesantren adalah status lembaga pendidikan yang sistem pendidikan dan pengajarannya mempunyai ciri-ciri tertentu.
Kekhususan pesantren dibanding dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya adalah para santri atau murid yang tinggal bersama dengan kyai atau guru mereka dalam satu kompleks tertentu yang mandiri, sehingga dapat menumbuhkan ciri-ciri khas pesantren sebagai berikut:
1.Adanya hubungan yang akrab antara santri dan kyai.
2.Santri taat dan patuh kepada kyainya.
3.Para santri hidup secara mandiri dan sederhana.
4.Adanya semangat gotong royong dalam suasana penuh persaudaraan.
5.Para santri terlatih hidup yang disiplin dan tirakat. Agar dapat melaksanakan tugas mendidik dengan baik, biasanya sebuah pesantren memiliki sarana fisik yang minimal terdiri-dari sarana dasar, yaitu masjid atau langgar sebagai pusat kegiatan, rumah tempat tinggal kyai dan keluarganya, pondok tempat tinggal santri, dan ruangan-ruangan belajar.
Pesantren juga memiliki lima elemen dasar yang merupakan satu kesatuan tak terpisahkan dan berada pada satu kompleks tersendiri, yaitu:
1.Pondok. dalam tradisi pesantren pondok merupakan asrama dimana para santri tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan kyai. Pada umumnya komplek pesantren dikelilingi pagar sebagai pembatas yang memisahkan dengan masyarakat umum di sekelilingnya.
2.Masjid.dalam struktur pesantren masjid merupakan unsur dasar yang harus dimiliki pesantren karena ia merupakan tempat utama yang ideal untuk mendidik dan melatih para santri, khususnya didalam mengajarkan tata cara Ibadah, pengajaran kitab-kitab Islam klasik, dan kegiatan kemasyarakatan. Masjid pesantren biasanya dibangun dekat rumah kediaman kyai dan berada ditengah-tengah kompleks pesantren.
Dalam tradisi pesantren, pengajaran kitab-kitab Islam klasik lazimnya memakai metode-metode sebagai berikut:
a.Metode Sorogan yaitu bentuk belajar mengajar dimana kyai hanya menghadapi seorang santri atau sekelompokan kecil santri.
b.Metode Wetonan dan bandongan yaitu metode belajar dengan sistem ceramah. Kyai membaca kitab dihadapan kelompok santri tingkat lanjutan dalam jumlah besar pada waktu-waktu tertentu.
c.Metode Musyawarah adalah sistem belajar dalam bentuk seminar untuk membahas setiap masalah yang berhubungan dengan pelajaran santri ditingkat tinggi. Metode ini menekankan keaktifan pada pihak santri, yaitu santri harus aktif mempelajari dan mengkaji sendiri buku-buku yang telah ditentukan kyainya.
d.Metode Hafalan. Metode ini berlangsung dimana santri menghafal texs atau kalimat tertentu dari kitab yang di pelajarinya. Materi hafalan biasanya berbentuk syair atau nazhom. Sebagai pelengkap metode hafalan Sangat efektif untuk memelihara daya ingat (memorizing) santri terhadap materi yang dipelajari, karena dapat dilakukan baik didalam maupun di luar kelas.
3.Kyai
Menurut asal-usulnya kata “ Kyai “mempunyai arti yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang diantaranya yaitu:
-Kyai sebagai gelar kehormatan bagi barang-barang yang dianggap keramat, umpamanya “ kyai garuda kencana “ dipakai untuk debutan kereta emas yang ada di Keraton Yogyakarta.
-Kyai sebagai gelar untuk orang tua yang mempunyai keutamaan ilmu agama.
-Kyai sebagai gelar yang diberikan oleh masyarakat kepada seorang ahli agama Islam yang memiliki atau menjadi pimpinan pondok dan mengajar kitab-kitab Islam klasik kepada para santrinya. Nah yang terakhir inilah yang lebih populer di masyarakat Indonesia.
- Gelar kehormatan untuk orang-orang tua pada umumnya.
Adapun budaya yang ada dalam pesantren sangat jauh berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Karena pondok pesantren mempunyai keistimewaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lainnya. Seperti panca jiwa pesantren. Adapun panca jiwa pesantren yang kami maksud adalah sebagai berikut;
1. Jiwa keihlasan
Yaitu yang berarti sepi ing pamrih rame ing gawe dan tidak terdorong oleh keinginan memperoleh keuntungan tertentu, tetapi semata-mata karena ibadah, karena Allah (lillaahi ta'ala). Kyai dan guru di pondok pesantren ikhlas didalam mendidik dan mengajar, santri di pondok ihlas dalam belajar, suasana di pondok selalu diliputi oleh keihlasan.

2.Jiwa kesederhanaan
Yaitu berati hidup bersahaja atau wajar. Kehidupan sehari-hari di pondok harus sederhana. Hidup sederhana bukan berarti pasif atau nerimo. Hidup sederhana juga bukan berarti melarat atau miskin.hidup sederhana karena kesederhanaan itu mengandung unsur kekuatan, kesanggupan, ketabahan hati serta penguasaan diri dan menjadi senjata ampuh dalam menghadapi perjuangan hidup dan segala kesulitan.
3.Jiwa Ukhuwah Islamiyah yang demokratis.
Yaitu yang berarti bahwa kehidupan di pondok harus selalu di liputi oleh suasana dan perasaan persaudaraan yang akrab, sehingga segala kesenangan dan kesusahan di rasakan bersama dengan jalinan perasaan keagamaan. Persaudaraan ini bukan saja selama di dalam pondok atau pesantren itu sendiri, tetapi juga harus dapat mempengaruhi kearah persaudaraan dan persatuan ummat dalam masyarakat luas.
4.Jiwa kemandirian.
Mandiri di sini dalam artian bahwasanya santri di dalam pondok tidak diajarkan untuk hidup yang tidak mudah menggantungkan hidupnya pada orang lain kecuali menggantungkan dirinya pada Allah SWT belaka.
5.Jiwa bebas dalam memilih alternatif jalan hidup dan menentukan masa depan dengan jiwa besar dan sikap optimistis menghadapi segala problematika hidup berdasarkan nilai-nilai Islam
Kecuali itu pesantren di dalam menjalankan roda pendidikannya mempunyai prinsip-prinsip sistem pendidikan tersendiri. Adapun prinsip-prinsip sistem pendidikan pesantren sebagai berikut:
a.Sukarela dan mengabdi
b.Kearifan
c.Kesederhanaan
d.Mengatur kegiatan bersama
e.Mandiri
f.Mengamalkan ajaran agama
g.Pesantren adalah tenpat mengamalkan ilmu dan mengabdi
h.Tanpa ijazah
4Santri
Menurut pengertian yang dipakai dalam lingkungan pesantren, seorang alim hanya bisa disebut kyai bilamana memiliki pesantren dan santri yang tinggal dalam pesantren tersebut untuk mempelajari kitab-kitab agama Islam
Kata-kata santri memiliki dua makna yakni:
1Santri adalah murid yang belajar ilmu agama Islam di pondok pesantren yang datang dari jauh maupun dekat.
2.Santri adalah gelar bagi orang-orang sholeh dalam agama Islam.
Santri merupakan elemen yang esensial dari suatu pesantren, baik yang selama 24 jam tinggal di pesantren atau yang hanya beberapa jam saja dalam setiap harinya. Dengan demikian menurut tradisi pesantren terdapat dua kelompok santri,yaitu:
1. Santri mukim yakni murid-murid yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap dalam pesantren. Santri yang sudah lama mukim dalam pesantren biasanya menjadi kelompok tersendiri dan sudah memikul tanggung jawab merngurusi kepentingan pesantren seharí-hari, mengajar santri-santri muda tentang kitab-kitab rendah dan menengah. Kebanyakan mereka datang dari jauh, karena mereka memilih pondok-pondok yang bonafid dan terkenal menurutnya.
2. Santri kalong yaitu murid-murid yang berasal dari desa sekelilingnya, yaitu biasanya mereka tidak tinggal di pondok kecuali kalau waktu-waktu relajar (sekolah dan mengaji) saja, mereka bolak balik dari rumah (mbajak/ nglajo) dalam bahasa jawanya.
Motifasi santri pergi dan menetap disuatu pesantren diantaranya yaitu:
1. Ia ingin mempelajari kitab-kitab lain yang membahas Islam lebih mendalam dibawah bimbingan kyai yang memimpin pesantren tersebut.
2. Ia ingin memperoleh pengalaman kehidupan pesantren baik dalam bidang pengajaran, keorganisasian maupun ingin hubungan dengan pesantren-pesantren terkenal.
3. Ia ingin memusatkan studinya di pesantren tanpa disibukkan oleh aktifitas atau kewajiban-kewajiban sehari-hari dirumah.Disamping itu dengan tinggal di pesantren yang jauh dari kampungnya, yang bisa menyebabkan ia tidak mudah pulang balikmeskipun kadang-kadang menginginkannya.

5. Pondok
Tempat-tempat pemukiman para santri di pesantren terkenal dengan sebutan " Pondok ". Istilah pondok barang kali berasal dari pengertian asrama para santri, atau tempat tinggal mereka yang terbuat dari bambu. Atau barang kali berasal dari bahasa " Funduuk ' yang berarti hotel atau asrama/tempat penginapan maka dari itu bila dikatakan pergi kepondok berarti pergi ke pesantren. Pondok menurut istilah indonesia berarti gubug atau rumah kecil. Di pesantren biasanya dibangun rumah-rumah kecil atau kamar-kamar dekat masjid dan disekeliling kediaman kyai, dan rumah-rumah kecil inilah tempat murid-murid/santri, sehingga memungkinkan diberlakukannya disiplin santri, karena mereka berdiam di dalam pondok ( asrama ).
Sistem asrama bagi para santri merupakan ciri khas tradisi pendidikan pesantren yang membedakannya dari sistem pendidikan tradisional di masjid-masjid yang berkembang di Indonesia. Pada zaman dahulu hampir seluruh komplek merupakan milik kyai, tetapi sekarang berangsur-angsur berubah menjadi bukan milik kyai saja, melainkan milik yayasan atau badan wakaf atau masyarakat. Hal itu disebabkan para kyai sekarang memperoleh sumber-sumber keuangan untuk mengongkosi pembiayaan dan perkembangan pesantren dari yayasan atau masyarakat. Walaupun demikian para kyai masih tetap memiliki kekuasaan mutlaq atas pengurusan pondok atau komplek tersebut. Para penyumbang sendiri beranggapan bahwa para kyai berhak memperoleh dana dari masyarakat dan dana itu dianggap sebagai milik Tuhan.
Ada dua alasan utama dalam perubahan sistem kepemilikan pesantren, pertama; pesantren dizaman dahulu tidak memerlukan pembiayaan yang besar, baik karena jumlah santrinya yang tidak banyak maupun karena kebutuhan akan jenis alat-alat bangunan dan lain-lainnya relatif sangat kecil. Kedua Kyai pesantren maupun ustadz pembantu-pembantunya termasuk kelompok mampu pedesaan, sehingga mereka mampu membiayai sendiri baik kebutuhan kehidupannya maupun kebutuhan penyelenggaraan pengajaran dan pendidikan di pesantrennya.

6. Masjid
Masjid sebagai elemen yang tidak dapat dipisahkan dari pesantren, bahkan sebagai tempat yang paling tepat (strategis) untuk mendidik para santri, terutama dalam praktek sholat lima waktu berjamaah, khutbah dalam sholat jumat dan pengajaran kitab-kitab Islam klasik.
Sistem pendidikan Islam yang terpusat dimasjid sejak masjid Quba' didirikan di Madinah di zaman Nabi Muhammad Saw tetap terpancar dalam sistem pesantren. Sejak masa nabi, masjid telah menjadi pusat pendidikan Islam. Dimanapun kaum muslimin berada mereka selalu menggunakan masjid sebagai tempat pertemuan, pusat pendidikan, aktifitas administrasi dan kultural, bahkan pada zaman sekarangpun masih kita temukan para 'Ulama (Kyai) yang mengajar murid-murid di masjid dengan penuh pengabdian, serta memberi wejangan dan anjuran kepada murid-muridnya untuk meneruskan tradisi yang sudah terbentuk sejak zaman permulaan Islam.
Lembaga-lembaga pesantren di jawa memelihara terus tradisi ini, para kyai selalu mengajar murid-muridnya dimasjid dan menganggap masjid sebagai tempat yang palin tepat untuk menanamkan disiplin para murid dalam mengerjakan kewajiban sholat lima waktu, memperoleh pengetahuan agama dan kewajiban agama yang lain. maka seorang kyai yang ingin mengembangkan sebuah pesantren, biasanya pertama mendirikan masjid di dekat rumahnya. Langkah ini biasanya di ambil atas perintah gurunya yang telah menilai bahwa ia akan sanggup memimpin sebuah pesantren.
7. Pengurus
Pengurus adalah sekelompok orang yang diberi amanat untuk mengurus, mengelola, mendidik dan membimbing seorang santri yang ada dalam pondok pesantren dan juga mengatur manajemen pondok pesantren, pengurus di pondok pesantren umumnya dipilih dari unsur-unsur pondok yang dalam hal ini mencakup guru, pembina dan santri.
Dengan keberagaman unsur ini, maka tingkatan tanggung jawab yang diemban diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Sebagai pengurus ia bertanggung jawab terhadap keberlangsungan segala agenda dan aktifitas di pondok pesantren serta mengorganisir kegiatan-kegiatan yang ada, pengurus mempunyai peran diantaranya sebagai berikut:
a. Peran organisator
Peran organisator disini diartikan bahwa pembina mengorganisasi dan menggerakkan santri untuk melakukan kerja kepengurusan dan kegiatan-kegiatan yang ada. Sehingga diharapkan dapat membentuk kepribadian yang disiplin dan mandiri.
b. Peran Manager
Peran manager disini dapat diartikan bahwa pengurus mengatur segala aktifitas yang dilakukan oleh warga pesantren. Tentunya dengan adanya mangemen yang baik dapat membantu dalam kepembinaan terutama dalam pembentukan kepribadian santri.
c. Pembuat Kebijakan
Peran pengurus dalam pembuatan kebijakan ini diartikan bahwa pengurus membuat kebijakan-kebijakan yang bersifat operasional dalam menentukan arah pendidikan dan kepembinaan pondok pesantren.
d. Pelaksana Kebijakan
Di samping sebagai pembuat kebijakan pengurus juga bertindak sebagai pelaksana kebijakan. Pada peran ini meliputi kebijakan yang dibuat oleh pengurus sendiri dan kebijakan dari pengasuh. Adapun peran pelaksana kebijakan disini dapat dibagi menjadi tiga:

1. Motor (Penggerak)
Penggerak dalam artian bahwa santri yang merupakan peserta didik dengan tingkat kedewasaan yang masih kurang sehingga belum punya kemandirian yang baik, oleh karena itu dalam setiap kegiatan maka pengurus selalu menggerakkan santri baik secara langsung ataupun tidak langsung.
2. Monitoring (Pengawas)
Pengurus melakukan pengawasan terhadap haliyah (keadaan) santri yang baik yang berkenaan dengan perilaku, perkataan, etika, kedisiplinan dan lain-lain.
3. Pemberi Sanksi
Pengurus tidak secara langsung memberikan sanksi tetapi lebih pada memberikan pertimbangan Departemen Keamanan Dan Ketertiban dalam hal pemberian sanksi pada santri yang melakukan pelanggaran.
2). Pengurus sebagai seorang guru di pondok pesantren mempunyai fungsi sebagai berikut
a). Sebagai Mu'allim
Sebagai seorang Muallim (pengajar) dalam melakukan proses pendidikan yang ada di pondok pesantren menggunakan sistem pendidikan pesantren seperti metode sorogan, bandongan dan muhafadhoh (hafalan).
b). Sebagai Murobbi
Sebagai Murobbi seorang pengurus berusaha untuk mencerminkan dirinya sebagai orang yang selalu konsisten ucapan dan perbuatan. Pada fungsinya sebagai Murobbi pembina lebih berperan sebagai orang tua.

c). Sebagai Muaddib
Pembina sebagai Muaddib lebih berperan sebagai pemberi uswah hasanah (suri tauladan) karena pembina merupakan public figure. Oleh karena itu sebagai muaddib dalam setiap perkataan, perilaku dan perbuatannya selalu menjadi sorotan dan perhatian santri, disamping itu pembina memiliki peran sebagai pembimbing moral spiritual yang konsisten.
Dari peran sebagai guru ini sesuai dengan peran pengurus dalam prespektif pendidikan Islam yaitu pendidik adalah murobbi, muallim, dan muaddib sekaligus. Artinya seorang pendidik harus memiliki sifat-sifat robbani, bijaksana, terpelajar, tanggung jawab, kasih sayang terhadap peserta didik dan harus menguasai ilmu teoritik, kreatif, memiliki komitmen tinggi dalam mengembangkan ilmu dan sikap menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah, serta mampu mengintegrasikan ilmu dan amal sekaligus.

8. Proses Pengajaran Di Pesantren
Proses pengajaran pada zaman dahulu lebih banyak memperhatikan pengajaran kitab-kitab klasik, yang di karang oleh ‘Ulama’ salaf yang mengikuti pola pikir (Madzhab Asy-Syafi’i). Kitab-kitab itu mencakup seluruh aspeknya yaitu, Nahwu, Shorof, Fiqih, Hadits, Tafsir, Tauhid, Tasawuf, dan Akhlak.
Adapun metode pengajarannya lebih banyak menggunakan metode antara lain:
a. Metode Weton yaitu, metode penyampaian secara ceramah kepada jamaah dimana para santri duduk di sekeliling kyai atau ustadz berbentuk halaqoh, kemudian para kyai itu menerangkan satu kitab dan para santri menyimak kitab-kitab mereka serta menulis arti kata di bawah deretan teks(memberi makna gandul). biasanya waktu pengajarannya sebelum atau sesudah sholat fardhu.
b. Metode sorogan yaitu, pembacaan dihadapan kyai, yakni setiap murid secara bergiliran menghadap dan membawa kitabnya, lalu bapak kyai membacakannya dan menterjemahkan dalam bahasa daerah dan santri tersebut mendengarkan dan menulis apa yang di katakan oleh kyai, di sela-sela teks yang ada (memberi makna gandul).

B. Pandangan Pesantren Tentang Pendidikan Akhlak, Etika atau Moral

1. Pengertian Pendidikan Akhlak
Kata pendidikan berasal dari kata dasar "didik" mendapat imbuhan awalan "pe" dan akhiran "an" sehingga terbentuk kata pendidikan yang artinya cara mengajar atau perihal mengajar. Sedangkan yang dimaksud dengan mendidik adalah menanamkan atau menyampaikan pengetahuan pada peserta didik, atau dengan pengertan lain mengajar adalah memberikan ajaran-ajaran berupa ilmu pengetahuan kepada seseorang atau beberapa orang sehingga mereka dapat memiliki dan memahami ajaran-ajaran tersebut. Adapaun akhlak merupakan sinonim dari kata moral, etika. Dan dalam hal ini akan penulis paparkan satu persatu tentang arti dari kalimat-kalimat tersebut diatas

Sunday 14 March 2010

MENGAPA DISEBUT PESANTREN DAN BAGAIMANA SEJARAH PESANTREN

Berbicara tentang pesantren tidak akan lepas dari pembahasan tentang pendidikan Islam, sebagaimana tidak lepas dari sejarah perkembangan Islam. Dalam sejarah Islam masjid mempunyai peranan penting khususnya dalam bidang pendidikan Islam, sehingga dikatakan bahwa kemajuan atau kemunduran Islam pada suatu negara tergantung pada kemajuan atau kemunduran masjid dalam kegiatannya.
Ketika Nabi Muhammad Saw, datang di Madinah pertama kali yang ia kerjakan adalah membangun masjid. Dimasjid itulah ia mulai membangun masyarakat Islam. Dimasjid itu pula ia mengerjakan sholat dan berceramah (berdakwah ) mengajar orang-orang muslim tentang agamanya.
Beginilah awal mula sistem pondok pesantren, sedangkan orang-orang yang belajar adalah para sahabat rosul dan mereka itulah orang-orang yang belajar langsung dari Rosulullah Muhammad SAW. Mereka dapat disebut murid-murid pesantren. Dan keluarlah dari pesantren ulama-ulama besar yang namanya tidak akan terhapus hingga kini diantaranya Abu Dzar, Abu Darda’, Abu Hurairah dan lain-lain. Kemudian kaum muslimin membuka negara-negara baru dan Islam tersebar didalamnya secara bebas, dan masjid-masjid didirikan pada setiap tempat dan menjadi jantung kehidupan masyarakat Islam, pusat peribadatan dan kebudayaan, dan masjid-masjid itulah pusat kegiatan pendidikan Islam yang disampaikan oleh para 'Ulama dan Kyai.
Setelah Islam sampai dinegara kita Indonesia, dan tersebar didalamnya, maka didirikan masjid-masjid disetiap tempat yang didiami orang-orang Islam. Dan masjid itu menjadi sentral masyarakat Islam dan pusat kegiatan pendidikan Islam yang khusus. Seperti masjid Demak di Demak, masjid Ampel di Surabaya, masjid Giri di Gresik dan lain-lain. Dalam masjid tersebut sebagai tempat belajarnya ulama-ulama besar yang kita sebut Wali Songo Mereka mengajarkan agama kepada masyarakat luas. Dan masjid-masjid yang telah kita sebutkan itu dianggap pondok-pondok pesantren yang pertama di Indonesia.
Adapun pondok pesantren yaitu mula-mula ada seorang kyai (‘Alim) kemudian datang beberapa orang santri yang ingin mengecap (belajar) ilmu pengetahuan dari kyai tadi. Semakin hari semakin banyak santri yang datang, akhirnya tak dapat lagilah mereka tinggal dirumah kyai itu.
Pondok-pondok yang dibangun oleh para santri tersebut, mereka diami selama belajar dengan kyai. Pondok juga disebut “ pesantren “ di Jawa barat, “ Penyantren “ di Madura, “ Rangkah atau Meunasah “ di Aceh dan “ Surau “ di Sumatera Barat.


Friday 12 March 2010

SEDIKIT SENTUHAN DENGAN SECANGKIR KOPI SEBAGAI TEMAN MALAM

Aku tak tahu mengapa setiap hari aku selalu kurang bisa tidur malam padahal aku tahu kebiasaan yang seperti ini tidak baik buat kesehatan aku sendiri. akan tetapi memang sulit untuk mengakhiri semua kebiasaan yang seperti ini yang pasti saat ini aku sudah jenuh dan ingin sekali berubah dari sebuah peradaban yang membawa aku semakin jauh dari apa itu yang semestinya aku lakukan buat semua sahabat aku ingin sekali mengucapkan banyak terima kasih untuk semua yang telah aku dapatkan aku bukan beranjak ingin jadi orang munafik tapi aku harus sadar jika saaat ini memang aku dituntut untuk beranjak dari sebuah peradabaaaaaaaaaaaaaaaaankopi bukan aku ingin melupakan tapi aku hanya ingin sedikit engkau memudarkan pesonamu di depan mataku karena aku tak akan melupakan dan hanya ingin sedikit mengurangi sebuah kebiasaan ini

Saturday 6 March 2010

MENGENAL SUGESTI SEBAGAI JALAN KREATIFITAS

Mungkin aku harus mengawalinya dengan apa itu yang dinamakan sebuah Sugesti menurut hemat kami adalah sebuah usaha untuk masuk dan mengubah tatanan bawah sadar(bisikan).dan mengapa kita bisa mengenal sebuah sugesti sebagai perantara sebuah kreatifitas kita untuk berfikir ataupun memikirkan sebuah masalah atau memecahkan sebuah masalah<span class="fullpost">dengan ini berarti kita sudah mulai memberi sebuah stimulus pada otak kita sebagai dasar kita untuk melangkah. yang dimaksud dengan bisikan disini ialah bisikan kepada jiwa anda sendiri  anda yakinkan batin anda bahwa seberapa pun anda mencapai kelayakan hidup, pasti anda ingin sebuah yang lebih. anda membuatnya yakin seyakin-yakinnya bahwa betapun beratnya tantangan yang akan kita hadapi, dengan iman dan keyakinan anda terhadapnya-keyakinan yang tertanam dalam jiwa anda-anda dapat berfikir secara berbeda, mampu bangkit membawa ide-ide anda, bangkit dengan hidup anda. sugesti dalam jiwa anda mampu membuat anda merealisasikan pola yang agung dan unik dalam kehidupan andayang dengan kreatifitas berfikir anda berkembang. setelah muncul sebuah sugesti, dengan begitu anda akn mengambil langkah-langkah nyata untuk memunculkan potensi tersembunyi didalam diri anda. anda dapat melakukan apa saja dengan syarat potensi-potensi tersebut memiliki pengaruh yang terus menerus, tiada henti.
hal-hal yang seharusnya mungkin kita lakukan dengan memberikan sebuah pola

  1. tanyailah diri anda. "apa 'hal' terpenting yang dapt diubah dalam pemikiran saya?"
  2. apa yang diperlukan
  3. apa yang membuat itu senua dapat terealisasi
  4. bersambung pada postingan yang selanjutnya........................
</span>

Tuesday 2 March 2010

JALAN HIDUP BARU DEMI SEBUAH KESUKSESAN PRIBADI

Ketika kita telah bisa memikirkan paradigma yang dahulu kita pegang bukan hal yang mutlak bagi kita maka hal ini mencerminkan bahwa kita telah memiliki pemikiran yang kreatif, kita dapat membuka pola baru yang telah ditawarkan kepada kita dari orang lain sebagai peluang hal ini yang mungkin bagi saya sebagai latar belakang permasalahan mengapa kita harus berfikir kreatif kenapa karena kita harus bisa memanfaatkan sebuah peluang yang ada didepan mata kita meski hal itu telah dipakai oleh orang lain. tidak menutup kemungkinan jika pada saatnya nanti kita dapat mengembangkan sebuah pola baru dari apa yang telah kita tangkap tadi dari orang lain.kesulitan terbesar yang dihadapi banyak individu atau bahkan lembaga dan perusahaan adalah melawan perubahan serta keyakinan bahwa kesuksesan yang mereka capai pada masa mendatang merupakan hasil tindakan dan perilaku mereka pada masa sekarang.dengan anggapan seperti itu, mereka melupakan fakta kemestian perubahan dan bahwa sesuatu yang tepat untuk kemarin belum tentu tepat untuk hari ini.
sebuah standar baru dalam berfikir sebenarnya itulah yang dituntut sekarang ini jika kita ingin mewujutkan sebuah peringkat kesuksesan baru, secara pribadi maupun professi. standar baru itu berdiri diatas prinsip peningkatan dan pengembangan kepribadian
Nb: dikutip dari melejit dengan kreatif yusuf al uqshari